Jumat, 19 Juni 2009

Profilku



PILOT HELIKOPTER TNI AU
Sapuan

Perwira yang murah senyum ini dilahirkan di pinggiran kota “Kretek”, tepatnya di Desa Gulang RT 01 RW 04 Kec. Mejobo Kab. Kudus. Terlahir dari pasangan orang tua bernama Matngali (Alm) dan Kastir. Bu Kastir yang sehari-harinya sebagai pedagang keliling polowijo di desanya dan bapaknya yang bekerja sebagai penggarap sawah milik orang lain, menjadi inspirasi dirinya untuk hidup lebih maju. Dia adalah anak paling kecil dari 7 bersaudara. Cita-citanya sejak kecil adalah menjadi tukang insinyur yang serba bisa seperti Einstein. Makanya selepas SMA mencoba mendaftar di ITB Bandung Jurusan Fisika Murni, sekaligus mendaftar AKABRI melalui Ajendam Kodam VII Diponegoro Semarang. Seleksi Akabri diikuti sampai di Magelang dan dinyatakan lulus, sehingga tidak sempat pulang untuk pamitan keluarganya, karena harus langsung mengikuti Candradimuka. Saat mengikuti pendidikan di Magelang, kakaknya mengirimi kartu pos yang ditempeli pengumunan namanya terdaftar sebagai mahasiswa ITB “agar mendaftar ulang!”. Tapi setelah dipertimbangkan masak-masak, akhirnya ia tetap memilih untuk mengikuti militer.
Pendidikan selama 6 bulan di Candradimuka Magelang mengawali latihannya sebagai Taruna AAU Jogyakarta. Lulus tahun 1995 dengan predikat “Terbaik” dengan pangkat Letda Tek di pundak menambah kebanggan dirinya ketika pulang ke kampung halamannya di hari Lebaran bulan Juli 1995. Tidak lama menikmati kebebasannya sebagai perwira remaja, dia harus kembali serius mengikuti pendidikan sebagai siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) Angkatan 54 di Lanud Adi Sutjipto. Lulus tahun 1997 dengan wing penerbang di dada kanan, yang disematkan oleh ibunya sendiri di tengah Apron pada acara Wing Day. Karena kerinduannya pada kampung halamannya dia memilih menjadi penerbang helikopter yang bisa mendarat dimana saja. Sampai saat ini dia aktif menerbangkan helikopter Puma, bolkow,Soloy dan Colibri. Pernah menjadi perwira di Skadron Udara 7 thn 1997, Skadron Udara 8 Bogor 1999-2004, Lanud Adi Sutjipto 2004-2007 sebagai Intruktur Penerbang dan sekarang kembali ke Skadron Udara 7 di Subang. Dengan helikopternya hampir seluruh daerah di negeri ini sudah pernah didaratinya.
Ketika sedang menjadi Taruna AAU dia ketemu dengan adik kelasnya sewaktu masih bersekolah di SMA 1 Kudus yang bernama Adim Dwi Putranti. Rasa cintanya yang mendalam pada gadis ini membuat dirinya segera melamar pada orang tuanya di Kudus begitu selesai pendidikan helikopter. Akhirnya pada tanggal 14 Februari 1999 dilangsungkan pernikahan di Jogyakarta. Pernikahannya dengan gadis kelahiran Bukittinggi 17 Desember 1974 itu mebuahkan hasil dua anak yang cerdas dan lucu yaitu Azkiya listyorini lahir 17-1-2000 dan William Hilmy Susetyo lahir 11 April 2002 .Sebagai anggota PIA Ardhya Garini, Ny Adim DP, selalu setia menemani suaminya dalam mengarungi bahtera kehidupannya baik suka maupun duka serta mendukung perjalanan karier suaminya. Minatnya pada pendidikan anak usia dini mengantarkan ibu ini hingga memiliki Playgroup dan TK sendiri di Kudus.
Sangat kompak dengan istrinya“Keluarga adalah yang utama” kata Sapuan. Hobby nya membaca menurun pada anak-anaknya kini suka menjadi kutu buku kecil di perpustakaan.


4 komentar:

"Lysa^berbagi^ mengatakan...

salut...!!Kudus punya pilot helikopter seperti anda, sbg org asli Kudus sy ikut bangga walaupun skrg kami sdh tinggal jauh d sebrang pulau tp msh tetap memantau info seputar tanah kelahiran sy,,salam bwt mbk adim, entah msh inget apa nggak kalo gak salah kita pernah satu grup membawakan tarian kolosal kretek/rebana waktu smp dulu...salam..

Sapuan mengatakan...

terima kasih Lisa, adim senang mendengarnya. Dimanapu kita berada rasanya senang ada saudara yang mau menyapa. siapa tahu suatu saat bisa ketemu lagi.

bina mengatakan...

menarik sekali pak, ternyata ada juga perwira TNI yang gemar ngeblog. tempat kerja bapak kebetulan tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal saya di subang.

Unknown mengatakan...

Salam mas Sapuan, dari adek tingkatmu.
3A SMP 2 Kudus 02